Daftar Isi
Sejarah Karpet Dan Sajadah Turki
Tak hanya tercatat sebagai salah satu negara yang populer dengan keindahaan alam, wisata religi, dan kebudayaan yang kental, Turki juga dikenal dunia karena kualitas karpet ataupun permadaninya. Karpet sajadah Turki sangat unik sejarahnya.
Sebagai barang rumah tangga, karpet Turki di buat sejak pertengahan abad ke 13. Bagi masyarakat Turki, karpet adalah barang yang wajib di miliki setiap rumah untuk menutupi lantai, bahkan pintu untuk menghangatkan dari cuaca *dingin yang ekstrem.
Selain itu karpet juga dapat di gunakan sebagai hiasan dinding dan lantai. Karpet dengan ukuran lebih kecil di gunakan sebagai sajadah atau alas shalat.
Saking lekatnya dengan tradisi kebudayaan Turki, karpet menjadi simbol ikatan keluarga dan hadiah saat pernikahan.
Ada dua hal utama yang membuat karpet asal Turki begitu populer dan selalu menjadi perburuan banyak orang. Yang pertama karena keawetannya dan kecantikan motifnya.
Karpet Turki biasanya terbuat dari benang sutera, wol, ataupun kapas. Dalam pembuatannya, ada yang menggunakan mesin, ada pula yang buatan tangan.
Untuk satu karpet kecil buatan tangan, pengerjaannya bisa memakan waktu tiga bulan hingga satu tahun.
Tak heran jika harga karpet handmade bisa jadi sangat mahal. Kualitas karpet Turki juga di tentukan dari knot per square inch pada karpet, yaitu jumlah titik simpul. Semakin padat jumlah simpulnya, maka semakin bagus kualitas karpet tersebut.
Menariknya lagi, semakin tua usia karpet, malah akan terlihat makin bagus. Hal ini terjadi karena karpet yang sering terinjak akan membuat benang-benangnya semakin terikat erat dan membuat karpet makin kuat.
Tak heran jika karpet Turki berusia puluhan tahun biasanya di hargai lebih mahal.
Selain terkenal awet dan terbuat dari bahan pilihan, dan teknik pewarnaanya yang alami, motif-motif karpet Turki juga begitu menawan.
Bagi pembuatnya, karpet bagaikan karya seni sehingga terbuat dengan cermat membentuk pola-pola yang teratur.
Perkembangan pola pada karpet asal Turki juga tak lepas dari pengaruh keyakinan religius Dinasti Ottoman yang melarang penggambaran hewan sebagai bagian dari ajaran Islam.
Oleh karena itu, motif-motif khas karpet Turki lebih menonjolkan gambar tumbuhan, bentuk abstrak dan geometris, ataupun kaligrafi.